Minggu pagi yang cerah. Una, Mika dan Laura membuka toko. Toko? Apakah mereka membuat toko? Yap! Mereka membuka toko kue. Mereka mendirikannya di samping rumah Laura. Toko kue itu berbentuk saung. Sebenarnya, toko kue ini tadinya markas persahabatan mereka. Mereka membuat markas karena mereka suka melakukan hal di waktu luang. Dan mereka melakukannya di saung tersebut. Udah ah kok jadi ngomongin markas. Kan udah jadi toko. Oh iya! Nama tokonya, Toko Kue Namila. Namila itu singkatan lho! Singkatan nama mereka. uNa, Mika dan LAura.
Una menempelkan menu di etalase depan dan di papan depan toko. Mika menyiapkan alat-alat masak dan menaruh bahan-bahan masak. Seperti tepung, gula, margarin dan sebagainya. Laura mengelap dinding, etalase dan lemari. Toko kue ini sudah disetujui oleh orang tua mereka. Jadi, toko kue ini resmi 100%.
Setelah merapikan toko, mereka mulai menjalankan usaha mereka. Mika berdiri di depan toko sambil menunggu pelanggan. Awalnya, hanya ada dua anak kecil perempuan. Mereka memesan 2 pastel, dan 1 apple chese pie. Lama-lama, pelanggan mulai banyak. Mereka sampai bingung melayani. Kebanyakan memesan donuts crispy fruit. Yaitu, donat yang ada crispynya dan diberi beberapa potong buah. Seperti melon, stroberi, apel dan pisang.
Hari semakin sore. ”Sekarang udah jam lima sore. Pulang yuk!” ajak Una.
”Eits, sebelum pulang rapikan toko dulu” ujar Laura mengingatkan Una dan Mika yang sudah ada di luar toko. Una kebagian merapikan alat dapur. Mika kebagian merapikan uang dan etalase. Laura kebagian menutup toko dan mengambil makanan. Setelah beres, mereka pulang ke rumah masing-masing. Rumah mereka itu bersebelahan. Sebelum pulang, mereka mengambil beberapa makanan sisa. Daripada mubazir. Una membawa 1 pastel, 2 pisang coklat dan 1 bolu kering. Laura membawa 3 pisang goreng, dan 2 donuts crispy choco. Mika membawa 2 pastel, 1 pisang goreng, dan 1 bungkus chese steak. Mereka sangat senang membuka toko.
***
Keesokan harinya Una, Mika dan Laura membagikan kertas brosur toko kue mereka ke sekolah. Laura membagikannya ke kelas 1 dan 2. Una membagikan ke kelas 5 dan 6. Mika membagikan ke kelas 3 dan 4.
”Wah kayaknya laku berat nih tokonya!” ujar Mika
”Ya. Mungkin. Tapi kalau berusaha pasti bisa!” kata Una
”Pasti. Sebentar lagi pulang nih siap-siap ya. 1..2...3” kata Laura
Teeeeeet..Teeeeeeet...
Anak kelas 4 berhamburan keluar kelas. Una, Mika dan Laura keluar lebih dulu. Mereka langsung menuju toko. Tidak ke rumah dulu. Mereka sudah membawa baju ganti di tas mereka. Mereka segera membuka toko. Mika membalikkan tulisan ’TUTUP’ menjadi ’BUKA’. Dalam sekejap, anak-anak yang telah melihat brosur toko kue mereka langsung menghampiri toko kue Namila.
Iza teman sekelas mereka datang duluan. Ia memesan 2 donuts choco peanuts, 4 pastel, dan 1 chese mozarella pie. Lalu, disusul oleh Anya si tukang makan. Ia memesan 2 pisang goreng, 3 mini pizza sosis, dan 2 donat meisis. Banyak anak-anak yang memesan mini pizza. Una, Mika dan Laura senang sekali.
Setelah toko kue tutup, mereka menghitung hasil uang mereka di rumah Una. Semuanya ada Rp. 65.000,-. Banyak juga ya! Lalu mereka mengambil Rp. 20000,- untuk membeli bahan-bahan masak. Mereka kekurangan tepung, gula, garam, roti, sosis, selai coklat dan masih banyak lagi. Mereka gembira banget!
***
Keesokan harinya. Tanggal merah. Berarti libur dong. Yap! Itu kesempatan bagi 3 sekawan yaitu, Una, Mika dan Laura. Pagi-pagi sekali, jam 07.30 pagi mereka sudah ada di toko. Ketika Mika sedang mengelap meja telepon, telepon pun berdering. Kring..kring.. Mika pun mengangkatnya.
”Halo selamat pagi! Ini toko kue Namila ada apa ya?”
”Selamat pagi. Ini bu Tita RT 02. Bisa pesan kue?”
”Bisa mau pesan apa bu?”
”Saya mau pesan 30 Mini Pizza Sosis dan 30 Donuts Choco Fruit”
“Oh baiklah nanti diantarkan”
”Makasih ya.”
”Iya sama-sama”
Klik. Mika menutup telepon. ”Hei ada pesanan. 30 Mini Pizza Sosis dan 30 Donuts Choco Fruit dari bu Tita RT 02” teriak Mika pada Una dan Laura. ”Ok deh. Tapi nanti dulu ya. Kita mau selesaikan tugas kita dulu” ujar Una dan Laura berbarengan. ”Siip dah” jawab Mika.
Setelah Una dan Laura selesai menyelesaikan tugas, mereka mulai membuat kue. Pertama, mereka membuat Donuts Choco Fruit dahulu. ”Ayo kita bikin adonan donat dulu” kata Una. ”Ok!” jawab Laura dan Mika. Mereka mulai membuat. Mika yang kebagian mengaduk, Una memasukan bahan dan Laura membaca resep. Setelah adonan dibuat mereka menggorengnya.
Setelah menggoreng, mereka menghias donatnya. Una yang memotong buah. Laura dan Mika yang mengoles selai cokelat. Lalu, Una menempatkan buah-buahnya di atas donat. Ada kiwi, pisang, strawberry, dan buah naga. Nyam.. enak! Untuk Mini Pizza Sosis mereka sudah membuatnya kemarin. Kemarin sudah membuat 65 buah. Jadi, mereka tinggal mengambil 30 buah. Sisanya, dijual.
Lalu, mereka mengantarkan kuenya ke bu Tita di RT 02. Bu Tita membayar kue mereka. Mau tahu berapa? Hehe.. rahasia dong!
***
Tak terasa sudah bulan Ramadhan, mereka harus menutup tokonya. Karena, di bulan Ramadhan ini, banyak banget kegiatan di masjid dekat rumah mereka. Mulai dari, pesantren kilat, berbuka bersama (ifthor jamai’), mabit dan sebagainya. Ya, jadi mau gak mau harus ditutup deh.
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar